Selasa, 22 Mei 2012

GUA SAGA


GUA SAGA
Gua
Sarang burung Walet
Gua Saga terletak di desa Saung Naga, kedalamannya lebih kurang 50 meter dengan diameter lebih kurang 15 meter yang dulu berkecamatan Muaradua, Kabupaten OKU, tetapi sekarang masuk ke wilayah Desa Saga, Kecamatan Buay Runjung, Kabupaten OKU Selatan. Dahulu kawasan gua itu masih hutan rimba yang banyak menghasilkan rotan. Gua walet atau yang lebih dikenal dengan “Kurupan Balak” tersebut pertama kali ditemukan oleh 9 orang yang mencari rotan di kawasan tersebut. Kesembilan orang itu berasal dari desa Saung Naga, Negeri Batin, Nagar Agung. Atas kesepakatan bersama kepemilikan Kurupan Balak adalah 9 orang itu dan itu turun temurun sampai  sekarang, itulah yang kemudian dikenal dengan sebutan pones 9. Artinya kepemilikan kurupan balak itu berasal dari 9 orang yang menemukan, orang kesembilan itu dan garis keturunannya yang berhak atas kepemilikan dan hasil walet kurupan balak tersebut. Tapi karena sebagian besar dari anggota pones 9 ini percaya kepada H. Muhtadin Sera’i yaitu selaku Bupati OKU Selatan sekarang maka pengelolaannya diserahkan ke H. Muhtadin Sera’i  dengan kompensasi H. Muhtadin Sera’i harus memberi hasil waletnya kepada 9 pones tersebut. Sembilan pones itu bergiliran mendapatkan hasilnya, misal tahun ini (2012) pones 1, tahun depan  (2013) pones 2, dan seterusnya sampai dengan pones 9, lalu kembali lagi kepada pones 1.
Pada bagian dalam gua banyak terdapat stalaktit dan stalakmit dimana dibagian bawah gua juga terdapat aliran air kecil yang mengalir sepanjang gua.
Keunikan Gua sarang burung Walet ini dapat disaksikan setiap sore hari menjelang magrib, kita akan disuguhi tontonan serombongan burung walet memasuki gua dengan atraksi membuat lingkaran meliuk-liuk seperti Naga dan manari-nari mengitari dan kemudian memasuki gua. Tontonan menakjubkan tersebut dapat berlangsung cukup lama ± 1 jam.

Produksi sarang burung wallet sangat besar kontribusinya kepada Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan dalam peningkatan P
endapatn Asli Daerah (PAD). Pada setiap tiga bulan sekali dapat dihasilkan lebih kurang 120 Kg sarang walet putih (kualitas I) dan 3000 Kg sarang walet hitam (kualitas II).Untuk mengunjungi gua ini dapat ditempuh dalam waktu setengah jam atau lebih kurang 40 Km dari kota Muaradua baik dengan kendaraan roda dua maupun roda empat.

(by Henny Yunidar dan Adrian Chandra Faradhipta)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

ans!!