Minggu, 20 Mei 2012

DANAU RAKIHAN OKU SELATAN

Legenda Danau Rakihan:
Pada zaman dahulu kala di tengah sebuah hutan terdapat suatu pedesaan yang rakyatnya makmur dan sejahtera, namun sayang kekayaan yg mereka miliki membuat mereka sombong dengan apa yang mereka miliki.
Suatu hari ada seorang nenek yang datang dari desa tetangga, nenek yang bernama Rakihan itu berpenampilan kumuh dan terlihat renta, sang nenek mampir ke salah satu rumah warga yang ada di desa itu untuk meminta sedikit makanan dan minuman, kaerna ia sangat merasa kehausan dan kelaparan setelah menempuh perjalanan dari tempat tinggalny yang cukup jauh.
Dan ketika nenek itu meminta sedikit makanan dan minuman kepada salah satu warga, bukannya di beri nenek itu malah dimaki-maki dan di hina, karena merasa sakit hati dan kecewa lalu nenek itu naik ke atas gunung. Nenek itu marah dan menantang warga di desa itu untuk mencabut sebuah lidi yang di tancapkan di puncak gunung oleh sang nenek. Warga yang sombong pun mencoba mencabut lidi tersebut dengan kesombongannya, namun walau dengan sepenuh tenaga tidak seoranpun dari warga desa yang mampu mencabut lidi tersebut. Nenek Rakihan pun berkata “Inikah yang kau banggakan, inikah yg kau sombongkan, mencabut sebatang lidipun kau tak mampu. Dengan perasaan marah nenek rakihan mencabut lidi itu dengan tangannya sendiri, setelah nenek rakihan mencabut lidi itu meletuslah gunung tempat di tancapkannya lidi tadi, semua orang yg berada di dekat gunung itupun lenyap,. Setelah letusan itu terbentuklah sebuah danau berbentuk bulat seperti mangkuk, jurang-jurang terjal hampir membentuk sudut 90 derajat mengelilingi danau tersebut

fakta Danau Rakihan:
Danau rakihan merupakan danau kedua terbesar di OKU Selatan setelah Danau Ranau, terletak di Desa Ulu Danau Kecamatan Sindang Danau dengan jarak tempuh dari pusat kota kabupaten OKU Selatan (Muaradua) +/- 80 Km. Danau ini memeiliki luas sekitar 35 km2 dan berdiameter 300-600 m dengan kedalaman berkisar antara 3 sampai 95 m dan suhunya berkisar antara 10-25 derajat. Danau ini dikenal masyarakat sebagai sebuah danau yang mampu memberikan peringatan berupa tanda-tanda akan kejadian yang akan terjadi disekitar kita, salah satu contohnya seminggu sebelum terjadi peristiwa tsunami di Aceh pada tahun 2004 air danau berubah warna menjadi merah. Penduduk pun yakin bahwa dengan perubahan warna di danau tersebut pasti akan terjadi suatu bencana. Percaya ataupun tidak seminggu kemudian peristiwa Tsunami di Aceh pun terjadi. Wallahu'alam bishawwab

KENALI NEGERIMU, CINTAI NEGERIMU

(by Asep Adian dan Adrian Chandra Faradhipta)

1 komentar:

  1. Antara legenda dan cerita rakyat yang berkembang di desa uludanau sebetulnya terlalu banyak untuk disimak, namun kepercayaan akan sesuatu yang melegenda terkadang membuat seseorang terjebak pada kemusyrikan karena mempercayai sesuatu kekuatan yang melekat pada suatu tempat, meskipun demikian sulit untuk menghilangkan kepercayaan masyarakat terhadap sebuah legenda. Legenda tidak dapat dijadikan bahan acuan untuk membuat sejarah atau sebuah penelitian. Akan tetapi untuk memupuk kecintaan akan tanah leluhur terkadang ada juga manfaatnya. Semoga legenda tentang banyaknya keajaiban yang muncul seputar danau rakihan dan kesaktian yang dianggap sering muncul di seputar uludanau rakihan tidak membawa penghuninya menjadi musyrik kecuali hanya menjadi bahan cerita buat anak cucunya. Terima kasih, tanggapan ini ditulis oleh salah seorang putra yang berasal dari uludanau rakihan yang sekarang hidup dirantauan.

    BalasHapus

ans!!